Sunday, 19 December 2010

cinta itu...?

Semua orang pasti pernah mengalami cinta, cinta kepada kedua orang tuanya, kepada kekasihnya, istri atau suaminya, kepada anaknya. Seorang yang kelihatan pendiam, tergolong penutup tiba-tiba curhat dan mengatakan bahwa dia sedang jatuh cinta kepada seorang mahasiswa wanita yang satu kelas dengannya. Siapapun orangnya, dengan latar belakang apapun pasti pernah mengalami cinta. Sebuah getaran rasa yang menimbulkan rasa suka, rasa ingin selalu dekat, rasa ingin selalu diperhatikan, rasa ingin selalu bersama orang yang dicintainya.

Sebenarnya apa yang membuat kita memiliki cinta? Apa yang membuat hati kita digerakkan untuk mencintai dan dicintai? Jawabannya adalah;

Pertama, karena Allah memberi fitrah kepada manusia untuk mencintai keindahan. Karena memang Allah menciptakan keindahan karena Allah itu indah dan memcintai keindahan.

Kedua, karena manusia cenderung lemah dan tak berdaya. Oleh karena itu, manusia akan mencari seseorang atau sesuatu yang dapat memberikan kekuatan. Dan sebagai remaja muslim tak perlu susah-susah mencarinya karena di dalam Al-qur’an disebutkan bahwa pemilik semua itu adalah Allah. “sesungguhnya Allah benar-benar mahakuat lagi maha perkasa.” (Al-hajj ayat:40) sungguh Allah adalah yang terkuat diantara yang kuat, yang paling perkasa dari yang perkasa, yang tergagah dari yang gagah.

Ketiga, karena sifat manusia cenderung membutuhkan orang lain. Tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga dari rasa butuh itu akan timbul rasa untuk saling menyayangi untuk tidak menyakiti karena dia adalah orang yang kita butuhkan.

Pertanyaannya adalah: “kapan cinta itu hadir? Dulu, sekarang atau kemarin sebelum berangkat beraktifitas, boleh jadi jawabannya bermacam-macam. Kerena jatuh cinta banyak ceritanya.

Tak berlebihan kalu disimpulkan bahwa cinta bisa mengundang siapa saja. Tidak mengenal usia, latar belakang, status sosial, dan pekerjaan. Cinta akan mengundang siapa saja. Seorang wanita yang umurnya lebih tua bisa jadi ia jatuh cinta pada seorang pria yang masih muda, ataupun sebaliknya.

Cinta akan mengundang siapapun. Maka jika hati belum siap untuk merasa kehilangan , merasa tersakiti, dan terabaikan, tidak perlu bermain-main dengan cinta. Maka saat mencintai hati ingin selalu di lindungi dan diperhatikan, manakala orang yang dicintai tidak memberi respon, apa yang akan terjadi? Hati akan merasa tertunduk sedih, menangisi perlakuan yang diterima karena kekasih yang diharapkan tidak meresponnya.

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna yang di ciptakan Allah. Dalam kesempurnaannya itu manusia mempunyai hati yang bisa merasakan. Dengan keajaiban yang diberikan oleh Allah itu, hati terkadang bisa mendorong mata untuk menangis dan bibir untuk tersenyum. Di hati itulah perasaan itu hadir, dengan hatilah manusia berhak untuk merasakan cinta, dicintai dan mencintai.

Apa itu cinta? Kapan harus mencintai dan kapan menjadi seorang yang dicintai? Pertanyaan ini cukup menarik untuk mendalaminya lebih lanjut. Kalau ditanya cinta itu apa, jawaban yang mungkin adalah bahwa cinta itu adalah fitrah manusia. Sebagian orang berpendapat bahwa cinta itu ibarat madu sekaligus racun. Di satu sisi cinta bisa membawa manfaat dan kebahagiaan yang luar biasa. Di sisi lain cinta bisa berubah menjadi hal yang berbahaya, tercela, sekaligus dapat menjadi penderitaan.

Beberapa orang berpendapat cinta itu identik dengan nafsu. Bahkan tidak dapat dipisahkan, karena menurut mereka cinta itu tidak terlepas dari nafsu. Tanpa nafsu cinta akan menjadi hambar dan mengurangi rasa dari cinta itu., sebaliknya nafsu tanpa cinta akan menjadi semakin pahit, bahkan akan berakibat sangat fatal. Benarkah?
Nafsu seperti bunga-bunga penghias cinta dan salah satu alat pengungkap perasaan. Agar membuat cinta itu tetap awet dan terjaga keharmonisan. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa manusia dihiasi dengan nafsu syahwat terhadap wanita, anak dan harta benda serta kemewahan. (Ali Imran ayat:14).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa manusia dalam penciptaannya telah dihiasi oleh nafsu dan keinginan. Dengan kata lain tabiat manusia adalah lebih condong kepada keindahan, namun akal dan din telah datang dalam membimbing manusia agar tidak salah dalam mengikiuti segala keinginannya.

Islam sendiri telah mengakui eksistensi cinta terhadap lawan jenis. Islam tidak mengingkari perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Akan tetapi cinta itu harus di jaga dan di lindungi dari kehinaan dan kekotoran. Cinta pada lawan jenis bukan sesuatu yang kotor. Bahkan merupakan sesuatu yang suci. Dan pernikahan adalah “wadah untuk menjaga kesucian itu”. Cinta tidak haram dan terjaga kesuciannya selama tidak menimbulkan kemaksiatan kepada Allah. Inilah yang harus diingat karena banyak yang menghalalkan segala bentuk zina atas nama cinta.

Fatimah azzahra binti Muhammad SAW pernah berkata kepada suaminya Ali bin Abi Thalib. “wahai Ali, sesungguhnya sebelum kita menikah ada seorang pemuda yang sangat aku kagumi.” “jadi engkau menyesal menikah denganku?” ujar Ali. A’tentu tidak karena laki-laki itu adalah kamu…”

Masyaallah bukankah sangat romantis seorang istri mengungkapkan perasaannya kepada suaminya dengan cara yang tidak biasa. Dia pancing keingintahuan suaminya dengan sebuah pernyataan, bahwa sebelum menikah dia mengagumi sesosok lelaki. Tentu saja pernyataan ini membuat risau suaminya. Pernyataan “Siapa orang itu” segera merengsek ke dalam hati sehingga keluarlah kata vonis, ‘lalu apakah engkau menyesal menikah denganku?”. Wajar sebuah pernyataan dari seorang suami yang cemburu. Dengan sangat lembut dan menggigit. Si istri menjawab, “lelaki itu adalah kamu.” Hemm, anda pasti tersenyum saat membayangkan bagaimana wajah seorang Ali bin Abi Thalib saat mengetahui perlakuan polos dari istri tercintanya.

Tetapi disini kita akan membicarakan sebuah cinta yang suci, yang tidak mengingkari agama dan kesucian dirinya sehingga pribadinya tidak menjadi rusak. Cinta ini menjaga hubungannya yang suci antara dirinya dengan Allah. Cinta para salaf dan para imam yang mulia yang terhormat.

Bahkan Nabi Muhammad dan para sahabatnya biasa memberi pertolongan kapada orang-orang yang sedang dimabuk cinta agar dapat menikah dengan orang yang dicintainya. Ungkapan seorang pria yang mengatakan bahwa ia mencintainya karena Allah dan ia ingin agar cinta ini menjadi cinta yang benar di hadapan Allah. Agar cintanya tetap suci sesuai fitrahnya, maka pria itu sungguh-sungguh untuk menikahinya denga cara yang di ridhai Allah SWT.

CINTA ITU ALAMI

Dari berbagai sudut pandang. Contoh dri sudut pandang Islam dan Psikologi, menjadi penguat pendapat bahwa mwncintai itu wajar. Rasa yang membuat hati gemetar saat melihat orang yang kita cintai pun merupakan hal yang wajar, bingung saat menghadapi ijab qobul juga wajar. Karena memang itu urusan yang biasa saja bukan hal yang luar biasa. Ketika seorang laki-laki menyatakan cinta kepada seorang wanita itu wajar karena memang ada potensi untuk saling menyukai.

Berdasarkan penalitian yang dilakukan oleh sebuah universitas di London, membuktikan bahwa ketika seorang manusia sedang jatuh cinta maka sebagian otak manusia yang mengontrol pikiran-pikiran kritis akan terganggu, ini bukan hanya berlaku untuk cinta kepada kekasih, rasa cinta ibu kepada anaknya juga bisa menghasilkan hal serupa. Ini berdasarkan bukti yang melibatkan 20 orang yang diminta untuk memberikan pendapat mereka mengenai orang yang dicintainya. Sebelumnya mereka ditunjukkan foto orang tersebut. Hal lainnya yang terjadi adalah meningkatnya aktivitas otak yang menimbulakan emosi-emosi negatif akan berkurang dan membuat penilaian-penilaian negatif akan berkurang.
Para pelaku peneliti ini seakan di butakab oleh cinta sehingga penilaian tentang pasangan mereka tak seobyektif biasanya. Penilaian mereka lebih cenderung bersifat positif dari pada hal-hal yang negatif, atau kesalahan pasangan kerap terlewatkan oleh mereka.

Dengan demikian yang membedakan cinta kepada kekasih dan kepada keluarga adalah cinta kepada kekasih akan memicu rangsangan yang berbau seksualitas, pria dan wanita yang sedang jatuh cinta juga mengalami perubahan hormon. Pria yang sedang jatuh cinta mengalami penurunan hormon testoteron sedangkan pada wanita terjadi peningkatan hormon testoteron. Aktifitas ini terjadi pada enam bulan pertama saat pasangan tersebut mulai jatuh cinta.

No comments:

Post a Comment